Pendidikan Teknologi Agroindustri UPI
Nama
: Eneng Iif Afifah
NIM : 1406190
PEMBAHASAN
Praktikum yang ke-2 ini
adalah tentang drying yang bertujuan untuk identifikasi dan memahami pengaruh
pengeringan yang berguna mengemengurangi risiko kerusakan karena kegiatan
mikroba, menghemat ruang penyimpanan, untuk mendapatkan produk yang sesuai
dengan penggunanya. Prinsip utama pengeringan adalah penurunan kadar air. Bahan
yang digunakan pada parktikum ini adalah wortel dan ubi jalar.
Dari
hasil praktikum ini, kadar air yang didapatkan pada perlakuan yang berdeba akan
meemperoleh hasil kadar air yang relative berbeda pula. Wortel yang disimpan
pada suhu 50°C berat sample wortel semula, masing-masing 50 gram, warna orange
cerah, tekstur keras dan tidak terlalu tecium aroma wortel, setelah dimasukkan
kedalam oven mengalami penyusutan berat. Wortel yang dipotong dadu menyusut
menjadi 5 gram dan wortel yang diiris
tipis membentuk lingkaran menjadi 5 gram, serta wortel yang diparut menjadi 4
gram saja. Perubahan inipun diikuti dengan perubahan tektur yang menjadi sangat
keras, luas permukaan sample yang semakin kecil, warna menjadi orange
kecoklatan dan aromanya yang menjadi wangi khas wortel. Berbeda halnya ketika
sample dimasukkan kedalam oven yang bersuhu 70°C penyusutan berat pada wortel
yang diiris dadu dan seperti lingkaranpun semakin terlihat. Wortel yang diiris
dadu dan lingkaran menjadi 4 gram sementara pada wortel yang diparut beratnya
justeru lebih besar daripda yang disimpan pada suhu 50°C menjadi 6 gram.
Pada ubi jalar dapat
dilihat bahwa terjadi pula perubahan-perubahan,. Pada suhu 50°C ubi jalar
dipotong dadu, di iris berbentuk lingkaran serta diparut yang seemula 50 gram
kemudian bobot beratnya sama-sama menjadi 17 gram dengan warna yang semula
putih menjadi putih pucat serta tekturnya keras. Sedangkan pada ubi ajar yang disimpan
pada oven yang bersuhu 70°C ubi jalar yang berbentuk dadu berat yang semula 50
gram menjadi 17 gram, ubi jalar yang diiris melingkar menjadi 18 gram dan ubi
yang diparut menjadi 14 gram saja. Hanya pada ubi jalar yang diparutlah aroma
khas ubi jalarnya masih ada, sedangkan utnuk ubi jalar yang dipotong dadu serta
diiris melingkar aromanya sudah tidak tercium lagi. Aroma khas ubi jalar terdapat
pada kandungan air yang berat pada ubi jalar itu semdiri, dan setelah dioven,
kadar airnya menjadi berkurang di iringi dengan hilang atau berkurangnya aroma
pada ubi ajalr itu sendiri.
Dapat dilihat pula
adanya perbedaan kadar air, hal ini disebabkan karena perbedaan bahan, metode,
suhu, serta proses penyimpanannya. Penurunan berat ini dikarenakan adanya
penguapan sample saat dioven dan yang tersisa hanya padatan-padatan dan air
yang terikat benar pada samapel. Dari segi rasa, semua sample berasa hambar,
tersa hambar karena kandungan glukosanya lebih sedikit disbanding semula. Waktu
pengeringan dapat dipersingkatdengan pengurangan bahanyang dikeringkan.
(Wikartakusumah, 1992).
Semakin besar suhu oven
yang digunakan maka akan semaik kecil berat akhir sample itu sendiri. Jika
bahan mengandung kadar air yang tinggi, maka nilai yang dihasilkan akan semakin
kecil Ketebalan bahan dan lamanya pengeringan juga akan memeprngaruhi, karena
semakin tinggi suhu maka semakin kecil pula kadar air yang diproleh. Setelah
kita mengetahui tujuan hasil dan proses pengeringan ini, kita dapat mengaplikasikan
sesuai pada tempatnya.
KESIMPULAN
1. Drying
bertujuan untuk mengurangi risiko kerusakan karena kegiatan mikroba, menghemat
ruang penyimpanan, untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan penggunanya.
Prinsip utama pengeringan adalah penurunan kadar air.
2. Semakin
besar suhu oven yang digunakan maka akan semaik kecil berat akhir sample itu
sendiri. Penurunan berat ini dikarenakan adanya penguapan sample saat di oven
dan yang tersisa hanya padatan-padatan dan air yang terikat benar pada samapel.
3. Hail
dari drying ini juga akan mengakibatkan perubahan dari segi tektur aroma da rasa
SARAN
Sebaiknya pada saat penimbangan setelah pengovenan
dilakukan dengan baik dan benar sehingga dapat diketahui berapa berat
sesungguhnya, sehingga tidak tejadi kekeliruan dalam proses penentuan
selanjutnya.
Wrakaartakusumah, Aman. dkk. 1992. Peralatan dan Unit Proses Industri Pangan,
Institut Pertanian Bogor, bogor
0 komentar:
Posting Komentar