RSS

Awas Infeksi Saluran Kemih



Oleh : Eneng Iif Afifah
Pendidikan Teknologi Agroindustri UPI Bandung
Bismillah.. teman-teman saya ingin sedikit membagian jenis penyakit yang pernah saya alami selama 1 tahun lebih, dan saya harap, teman-teman dapat mengambil sedikit pelajaran dari hal yang saya bagikan. Terimaksih  sebelumnya karena telah meluangkan waktunya untuk dapat mebaca tulisn saya. Semoga bermanfat. Aamiin

Awas Infeksi Saluran Kemih….!!!!!

Jika anda sering merasa ingin buang air kecil berturut-turut dalam jangka waktu yang relatif  singkat atau merasa ada desakan untuk buang air kecil sedangkan urine yang dikeluarkan sedikit, bisa jadi itu adalah salah satu tanda bahwa anda mengalami infeksi saluran kemih.  
Saluran kemih dalam tubuh kita terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Melalui sistem saluran kemihlah urin yang merupakan hasil pemisahan darah dan kotoran oleh ginjal, dikeluarkan dan disalurkan ke tempat penamungan yang disebut kandung kemih melalui ureter.
Lalu apa itu Infeksi Saluran Kemih ? Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang terjadi pada saluran kandung kemih yang mengalami gangguan akibat adanya infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri yang terjadi pada saluran kandung kemih. Kasus ISK kerap kali menjadi sorotan medis karena cukup banyaknya penderita yang sering mengalminya.
ISK lebih sering diderita oleh kaum wanita dibandng dengan pria, dari mulai bayi, anak-anak, remaja, wanita dewasa hingga manula. Menurut dr. Ita Nurita, ini karena saluran kemih wanita lebih pendek dibandingkan dengan pria. Uretra atau saluran kencing wanita lebih pendek dibanding pria yaitu 2-2,5 cm dari vagina dan anus. Berbeda halnya dengan pria, pada wanita tidak memiliki penghalau bakteri yang disebut prostat.
Menurut penelitian bahwa ISK dapat terjadi pada 5% anak perempuan dan 1-2 % anak laki-laki. Kejadian ISK pada bayi baru lahir dengan berat lahir rendah mencapai 10-100 kali lebih besar disbanding bayi dengan berat lahir normal (0,1-1%). Komplikasi ISK yang paling berat adalah urosepsis dengan angka kematian yang masih tinggi (26-60%) dan bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal akut. Penyebab yang paling dominan adalah disebabkan bakteri Escherichia coli yaitu 39,4%.
Gejala klinik ISK sangat bervarisi, ditentukan oleh intensitas reaksi peradangan, letak infeksi, dan umur pasien
Pada bayi 0-12 bulan, gelaja kliniknya seperti sering buang air kecil. Jika kedua orang tua tidak tahu mengenai ISK, maka akan mendiagnosis bahwa buah hatinya sering ngopol. Gejala klinik lainya dapat berupa demam, penurunan berat badan, gagal tumbuh, nafsu makan berkurang, kolik, muntah, diare, demam, dan bahkan jika kondisinya sudah cukup serius dapat mengakibatkan kejang.
Pada anak-anak, 13 bulan sampai 4 tahun gelaja kliniknya berupa sering buang air kecil dengan keluhan sakit perut, sakit pinggang, mual, muntah dan juga dapat terjadi demam yang tinggi hingga menyebabkan kejang.
Pun sama halnya pada remaja, wanita dewasa hingga manula, gelaja klinik yang sering dikeluhkan adalah seringnya buang air kecil berturut-turut dalam waktu yang singkat atau merasa ada desakan untuk buang air kecil sedangkan urine yang dikeluarkan sedikit, gangguan berkemih berupa frekuensi, nyeri waktu berkemih, kesulitan berkemih, pusing, nafsu makan berkurang, berat badan turun, bau urine yang menyengat dengan warna keruh, hingga seringnya demam.
Dalam mendiagnosis infeksi saluran kemih (ISK) perlu dilakukan beberapa pemeriksaan seperti, pemeriksaan sampel urine, pemeriksaan USG, CT scan, atau dengan sistoskopi. Dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan fisik seperti, nyeri saat sedang ditekan pinggang atau pinggang diketok
Ada beberapa faktor yang menyebabkan wanita lebih rentan terkena infeksi saluran kemih.
1.      Sembilan dari sepuluh kasus ISK disebabkan oleh bakteri Escherichia coli yang dikeluarkan bersamaan dengan feses yang masuk kedalam uretra.  Mengingat letak antara saluran kencing, vagina dan dubur pada wanita berdekatan maka akan mudah masuk ke uretra tersebut. Hal ini terjadi apabila wanita kurang memperhatikan kebersihan daerah alat kelamin. Misalnya, setelah buang air besar membersihkan bagian belakang dulu lalu ke bagian depan organ vital
2.      Sering menahan air kencing
3.      Pada bayi yang dilahirkan dengan sistem urineal yang kurang sempurna memiliki risiko yang tinggi terkena infeksi
4.      Bagi wanita dewasa melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan juga dapat meningkatkan resiko terkena infeksi saluran kemih.
5.      Saluran kencing terhambat, misalnya oleh batu ginjal atau kelenjar postat yang membesar
6.      Penggunaan kateter untuk buang air kecil
Lalu hal-hal apa saja yang dapat mencegah infeksi saluran kemih (ISK) ?
Selain dengan menggunakan obat-obatan dari dokter, penyembuhan ISK akan semakin cepat berhasil jika ditunjang dengan langkah-langkah yang bisa pasien lakukan dirumah yaitu :
1.      Jangan menahan untuk buang air kecil, sebab dengan mengeluarkan urine dapat mencegah bakteri untuk makin berkembang biak
2.      Minumlah banyak air putih, hal ini akan semakin mendorong pasien untuk buang air kecil. Langkah ini merupakan langkah cepat dalam pembersihan kuman yang terdapat pada saluran kemih
3.      Setelah buang air besar, bersihkan kotoran dari depan ke belakang
4.      Buang air kecil setelah berhubungan intim dapat membuang bakteri
5.      Ganti pakaian dalam setiap hari dan pakailah pakaian dalam yang tidak ketat, dengan selalu menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun bukan dari bahan yang licin tujuanya untuk menjaga area tersebut kering.
6.      Hindari minuman kafein, minuman yang mengandung karbonat dan alkohol yang dapat mengiritasi kandung kemih.
7.      Hindari makanan seperti seafood, nangka, udang, cabe, tape singkong, serta terasi
8.      Konsultasi ke dokter bila mengalami ISK
Tetaplah jaga kebersihan badan dan lingkungan, sebab mencegah lebih baik dari pada mengobati. Demikian informasi mengenai infeksi saluran kemih (ISK), semoga bermanfaat untuk anda.

0 komentar:

Posting Komentar